Bayi Mengonsumsi Makanan Pedas

Kapan Anak Mengenal Seluruh Rasa? Panduan Mengenali Perkembangan Sensorik Anak

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A

Ketika bayi mulai memasuki tahap pengenalan makanan padat, pertanyaan umum yang sering muncul di benak orang tua adalah kapan anak mulai mengenal seluruh rasa. 

Memahami perkembangan sensorik anak dalam hal mencicipi dan menikmati berbagai rasa merupakan langkah penting dalam memberikan nutrisi yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas kapan seorang anak mulai mengenal seluruh rasa, serta bagaimana mengenali tanda-tandanya.

Tahap Pengenalan Rasa pada Anak

Menurut sumber dariBabyCenter, perkembangan sensorik pada anak, termasuk pengenalan rasa, dimulai sejak usia dini. Berikut adalah perkiraan waktu kapan anak mulai mengenal seluruh rasa:

  1. Rasa Manis: Bayi biasanya pertama kali mengenal rasa manis, dan ini dapat diamati sejak usia dini, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Air ketuban mengandung rasa manis, dan ASI juga memiliki rasa yang lezat bagi bayi.
  2. Rasa Asam: Setelah mengenal rasa manis, bayi kemudian mulai mengenal rasa asam. Ini bisa terjadi sekitar usia 4-7 bulan, ketika bayi mulai memasuki tahap mencicipi makanan padat.
  3. Rasa Asin: Rasa asin biasanya dikenal oleh bayi dalam tahap selanjutnya, yaitu sekitar usia 6-12 bulan. Namun, pemberian garam pada bayi sebaiknya dihindari karena kandungan garam yang tinggi tidak baik bagi kesehatan bayi. Kami akan membahas alternatif pengganti garam di bagian selanjutnya.
  4. Rasa Pahit: Rasa pahit adalah rasa yang paling terakhir dikenali oleh anak-anak. Ini biasanya terjadi pada tahap perkembangan selanjutnya, sekitar usia 12 bulan atau lebih.

Penggunaan Garam pada Makanan Anak

Sumber dariHealthline menyarankan untuk menghindari pemberian garam yang berlebihan pada makanan anak-anak. 

Terlalu banyak garam dalam diet anak-anak dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan jantung lainnya di kemudian hari.

Sebagai gantinya, Ayah Bunda dapat menggunakan alternatif pengganti garam yang lebih sehat, seperti:

  1. Bumbu Rempah-rempah: Gunakan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, merica, jahe, dan rempah lainnya untuk memberikan rasa pada makanan anak-anak tanpa tambahan garam.
  2. Jeruk Lemon atau Jeruk Nipis: Perasan jeruk lemon atau jeruk nipis dapat memberikan rasa segar pada makanan tanpa perlu menambahkan garam.
  3. Bumbu Segar: Gunakan bumbu segar seperti daun ketumbar, daun seledri, dan daun bawang untuk memberikan aroma dan rasa pada makanan tanpa perlu menambahkan garam.
  4. Bumbu Rasa: Ada banyak bumbu rasa tanpa garam yang tersedia di pasaran, seperti bumbu rasa sayuran atau bumbu rasa ayam, yang dapat digunakan untuk memberikan rasa pada makanan anak-anak.

Anak-anak mulai mengenal seluruh rasa sejak usia dini, dengan rasa manis biasanya dikenali terlebih dahulu, diikuti oleh rasa asam, asin, dan pahit. Namun, penggunaan garam pada makanan anak-anak sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan masalah kesehatan. 

Sebagai gantinya, Ayah Bunda dapat menggunakan alternatif pengganti garam yang lebih sehat seperti bumbu rempah-rempah, jeruk lemon, atau bumbu segar. Dengan memahami tahap perkembangan sensorik anak dan memperhatikan asupan gizi mereka, Ayah Bunda dapat membantu menciptakan kebiasaan makan yang sehat dan menyenangkan bagi mereka. 

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika Ayah Bunda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai nutrisi anak Ayah Bunda.

Sumber: 

Streit, L. Healthline (2020). 18 Flavorful Salt Alternatives.

Lake, K. Baby Center (2022). When can babies eat spicy food?

Artikel Terkait

Lihat Semua