Kecerdasan Emosi Anak

Anak Cerdas Secara Emosi Lebih Suskes? Gini Cara Mengoptimalkannya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Gianti Amanda, M.Psi, Montessori Dipl.

Kecerdasan emosi berbicara bagaimana anak mengungkapkan perasaan, kesadaran, serta pemhaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.

Lalu, apakah kecerdasan emosi menentukan keberhasilan Anak? Menurut American Journal of Public Health, terdapat prediksi bahwa anak-anak yang memiliki kecerdasan dini akan lebih sukses di masa depan. Penelitian yang dilakukan selama 19 tahun menunjukkan bahwa anak-anak dengan tingkat kecerdasan tinggi mampu bekerja sama dan mengikuti instruksi dari orang lain.

Sangat penting bagi orang tua atau calon Ayah Bunda untuk mengetahui tanda-tanda kecerdasan emosional pada anak. Hal ini memiliki signifikansi yang besar dalam memahami perkembangan anak sejak usia dini hingga dewasa. Banyak studi yang menunjukkan bahwa memiliki keahlian emosional yang kuat membantu mencapai keberhasilan dalam hubungan, kesehatan, dan kualitas hidup.

Pada kecerdasan emosi ada aspek kemampuan menjalin relasi dengan orang lain karena keterampilan interpersonal mendukung keberhasilan seseorang di masyarakat. Misalnya kepekaan sosial dan kemampuan kerja sama dengan orang lain.

5 Fokus Kecerdasan Emosi

Kecerdasan emosi memiliki 5 dimensi yang perlu diperhatikan Ayah Bunda pada si Kecil yaitu

1. Kemampuan mengenal emosi

Bagaimana si Kecil menganalisis perasaan dan reaksi emosi yang tampil dalam diri.

Cara mengenalnya dengan menerapkan mindfulness.

2. Kemampuan Mengelola Emosi/ Kontrol Diri

SI Kecil yang mengendalikan emosi yang sedang dirasakan kemudian menampilkan reaksi yang sesuai, tidak diam atau berlebihan.

Cara mengenalnya dengan membiasakan ia berpikir sebelum bertindak.

3. Kemampuan Memotivasi Diri

Kemampuan menguasai diri untuk mencapai tujuan tertentu

Cara mengasahnya tetapkan target dan fokus.

4. Kemampuan Mengenali Emosi Orang Lain/Empati

Bagaimana si Kecil dapat memahami perasaan, keinginan, dan pikiran orang lain misalnya dengan mengikuti bakti sosial.

5. Kemampuan Membina Hubungan

Kemampuan membina hubungan baik dan perahabatan dengan orang lain, yaitu dengan bergabung dalam organisasi atau komunitas, dst.

Selaras dengan kecerdasan anak, salah satu aktivitas yang disebutkan di atas yaitu mindfulness sebuah kemampuan dasar untuk hadir secara utuh, menyadari dimana mereka berada dan apa yang sedang dilakukan, tidak merespon secara berlebihan terhadap sesuatu yang terjadi.

Ketika mengajarkan mindfulness pada anak, definisi sederhana yang bisa disampaikan dengan sikap lemah lembut dan menerima momen yang dilalui saat ini. 

Apa manfaat mengajarkan mindfulness pada anak?

Meningkatkan kemampuan kognitif yaitu fokus dan atensi yang lebih baik, nilai yang lebih tinggi.

Meningkatkan kemampuan sosial-emosional seperti regulasi emosi, perilaku yang lebih baik di sekolah, kemampuan empati dan perspective-taking yang lebih baik, dan kemampuan sosial yang lebih baik.

Kesejahteraan psikologis yang lebih baik membantu menurunkan tingkat kecemasan, tingkat stres, rendahnya gejala post traumatic dan gejala depresi 

Anak yang mindful akan tumbuh menjadi remaja dan orang dewasa yang mindful

2 ide latihan napas pada anak usia balita dan preschool (1-5 tahun)

1. Latihan napas dengan mainan baling-baling kincir angin

Duduk dengan posisi punggung lurus dan badan relax

Tiup mainan kincir angin dengan napas yang panjang dan dalam. Perhatikan bagaimana perasaanmu: tenang? 

Tiup dengan hembusan napas yang berbeda: pendek dan cepat. Perhatikan apa yang dirasakan, apakah sama dengan ketika meniup dengan napas panjang dan dalam?

Tiup dengan napas yang normal sebagaimana biasanya. Rasakan perbedaannya.

Diskusikan bagaimana napas dapat mempengaruhi apa yang kita rasakan

2. Napas bentuk segi empat

Tarik napas, hitung sampai 4

Tahan napas, hitung sampai 4

Hembuskan napas, hitung sampai 4

Tunggu selama 4 detik sebelum menarik nafas lagi

Untuk memudahkan anak mengingat prosesnya, tunjukkan dengan cara menggambar sebuah bentuk segi empat di atas meja menggunakan jari

Foto: Freepik

Sumber: 

https://positivepsychology.com/mindfulness-for-kids/

Artikel Terkait

Lihat Semua